Drone kini bukan lagi mainan mahal yang hanya dimiliki oleh segelintir orang. Dari hobi fotografi udara hingga kebutuhan produksi konten profesional, drone sudah menjadi perangkat yang semakin populer. Namun, ada satu masalah yang sering dialami para pemilik drone, terutama pemula: drone cepat rusak.
Banyak orang mengira kerusakan drone terjadi karena faktor tunggal, seperti jatuh atau terkena air. Padahal kenyataannya, ada banyak penyebab yang bekerja secara diam-diam hingga akhirnya membuat drone tidak bisa digunakan lagi. Jika kamu sering bertanya-tanya kenapa drone kamu cepat rusak, berikut penjelasan lengkapnya.
Kesalahan Pengoperasian
Penyebab utama drone cepat rusak adalah human error. Banyak pengguna, terutama yang baru memulai, terlalu percaya diri tanpa benar-benar memahami cara kerja dan batasan drone.
Contoh kesalahan pengoperasian:
- Lepas landas di area yang sempit sehingga baling-baling tersangkut dan patah.
- Terbang terlalu dekat dengan rintangan seperti pohon, kabel listrik, atau dinding.
- Mengabaikan arah angin yang bisa membuat drone kehilangan kendali.
- Penerbangan jarak jauh tanpa perhitungan baterai, mengakibatkan drone jatuh karena daya habis.
Solusinya sederhana: sebelum menerbangkan drone, pahami manual penggunaan, pelajari mode terbang, dan lakukan simulasi atau latihan di area lapang.
Kurangnya Perawatan Rutin
Drone, seperti kendaraan bermotor, memerlukan perawatan berkala. Banyak pemilik yang hanya fokus menggunakan drone, tapi jarang melakukan pengecekan kondisi setelah terbang.
Beberapa kebiasaan buruk yang mempercepat kerusakan:
- Tidak membersihkan debu, pasir, atau tanah di motor baling-baling.
- Membiarkan air hujan atau embun mengendap di komponen elektronik.
- Menyimpan drone di tempat lembap yang memicu karat pada bagian logam.
Perawatan rutin yang disarankan:
- Bersihkan baling-baling dan motor setelah digunakan.
- Keringkan drone jika terkena air sebelum disimpan.
- Gunakan kotak atau tas khusus untuk melindungi drone saat dibawa bepergian.
Penggunaan Baterai yang Tidak Tepat
Baterai adalah komponen vital pada drone. Jika baterai rusak, performa drone akan langsung menurun atau bahkan mati total. Sayangnya, banyak pengguna yang masih melakukan kesalahan saat mengelola baterai, seperti:
- Mengisi daya baterai hingga terlalu penuh atau membiarkannya kosong total terlalu lama.
- Menggunakan baterai di suhu ekstrem, baik terlalu panas maupun terlalu dingin.
- Mengabaikan siklus pengisian daya yang disarankan pabrikan.
Agar baterai tahan lama:
- Isi daya hingga sekitar 80–90% jika tidak akan digunakan dalam waktu lama.
- Simpan di suhu ruangan yang stabil.
- Gunakan charger resmi atau yang memiliki spesifikasi sesuai drone.
Faktor Cuaca
Banyak orang menganggap drone bisa terbang kapan saja, asalkan pilotnya siap. Padahal cuaca adalah faktor besar yang memengaruhi umur drone.
Penerbangan di kondisi angin kencang, hujan, atau kelembapan tinggi bisa memicu kerusakan serius, terutama pada komponen elektronik dan sistem stabilisasi.
Risiko terbang di cuaca buruk:
- Air hujan masuk ke komponen elektronik.
- Angin kencang membuat drone kehilangan kontrol dan menabrak objek.
- Suhu rendah mempengaruhi daya tahan baterai.
Tips aman:
- Cek prakiraan cuaca sebelum terbang.
- Hindari terbang di dekat badai, hujan, atau angin di atas 30 km/jam.
- Gunakan pelindung tambahan jika memang harus terbang di kondisi berisiko.
Kualitas dan Kondisi Suku Cadang
Tidak semua drone dibuat dengan kualitas yang sama. Drone murah biasanya memiliki komponen yang lebih rapuh. Namun, bahkan drone mahal pun bisa cepat rusak jika suku cadangnya diganti dengan barang tidak resmi atau kualitas rendah.
Kesalahan umum:
- Mengganti baling-baling dengan produk murah yang tidak presisi.
- Menggunakan motor atau modul kamera tiruan.
- Memasang suku cadang yang tidak sesuai spesifikasi.
Jika memang harus mengganti suku cadang, pastikan menggunakan komponen original atau yang direkomendasikan pabrikan.
Crash dan Tabrakan
Ini adalah penyebab yang jelas tapi sering diremehkan. Sekali tabrakan, meskipun drone masih bisa terbang, kerusakan internal bisa saja terjadi. Motor mungkin sedikit bengkok, gimbal kamera longgar, atau sensor terganggu.
Masalahnya, kerusakan internal ini sering tidak terdeteksi hingga akhirnya menjadi fatal di penerbangan berikutnya.
Cara meminimalkan risiko:
- Terbang di area luas jika masih belajar.
- Gunakan mode beginner atau obstacle avoidance jika tersedia.
- Hindari terbang dekat pepohonan atau bangunan padat.
Kesalahan Kalibrasi dan Pembaruan Software
Drone modern memiliki sistem navigasi dan stabilisasi canggih, tapi semua itu bergantung pada kalibrasi sensor yang tepat. Banyak pengguna yang mengabaikan kalibrasi GPS, kompas, atau gimbal, sehingga drone sulit dikendalikan.
Selain itu, pembaruan software juga penting. Firmware yang kedaluwarsa bisa menyebabkan bug, hilangnya fitur, atau masalah kompatibilitas.
Solusinya:
- Lakukan kalibrasi setiap kali terbang di lokasi baru.
- Perbarui firmware secara berkala melalui aplikasi resmi.
- Ikuti panduan pabrikan untuk pengaturan awal.
Penggunaan yang Berlebihan
Drone yang terus digunakan tanpa jeda akan mengalami keausan lebih cepat. Motor bekerja keras, baterai cepat habis, dan suhu internal meningkat. Akibatnya, umur pakai komponen akan berkurang drastis.
Jika sering menggunakan drone untuk keperluan pekerjaan, penting untuk mengatur jadwal penerbangan, memberi jeda, dan memiliki unit cadangan.
Penyimpanan yang Salah
Banyak orang menyimpan drone sembarangan—di bagasi mobil yang panas, di rak terbuka yang berdebu, atau bahkan di lantai. Penyimpanan yang salah membuat drone terpapar suhu ekstrem, debu, dan kelembapan.
Tips penyimpanan yang benar:
- Gunakan tas atau hard case khusus drone.
- Simpan di tempat kering, sejuk, dan tidak terkena sinar matahari langsung.
- Lepaskan baterai jika tidak digunakan dalam waktu lama.
Kurangnya Pengetahuan Teknis
Terakhir, drone bisa cepat rusak jika pemiliknya tidak mau mempelajari seluk-beluk teknisnya. Pengetahuan tentang cara kerja motor, kamera, sensor, hingga sistem penerbangan akan membantu pengguna lebih bijak dan berhati-hati.
Bahkan, mengetahui tanda-tanda awal kerusakan seperti suara motor yang tidak normal atau getaran berlebih bisa menyelamatkan drone sebelum terjadi kerusakan fatal.
Drone cepat rusak bukan hanya karena faktor tunggal seperti jatuh atau terkena air. Kombinasi kesalahan manusia, kurangnya perawatan, faktor cuaca, dan pemilihan suku cadang yang salah dapat memperpendek umur drone. Dengan memahami penyebab-penyebab ini dan menerapkan langkah pencegahan, drone bisa bertahan jauh lebih lama.
Namun, jika kamu merasa belum percaya diri menerbangkan drone sendiri atau khawatir merusak perangkat yang mahal, ada pilihan yang jauh lebih aman dan praktis: menyewa drone dari penyedia jasa profesional.
Gunakan Jasa Sewa Drone Jogja untuk Hasil Maksimal Tanpa Risiko
Di Sewa Drone Jogja, kamu bisa mendapatkan drone berkualitas tinggi yang dioperasikan oleh pilot berpengalaman. Tidak perlu pusing memikirkan perawatan, baterai, atau risiko kerusakan—semua sudah kami tangani. Hasil foto dan video udara akan lebih maksimal, dan kamu bisa fokus pada momen penting yang ingin diabadikan.
Baik untuk keperluan dokumentasi pernikahan, acara perusahaan, promosi wisata, hingga kebutuhan konten media sosial, kami siap memberikan layanan terbaik dengan harga yang bersahabat.
Jangan biarkan kekhawatiran merusak drone menghalangi kreativitasmu. Hubungi Sewa Drone Jogja sekarang, dan dapatkan hasil yang memukau dari udara tanpa repot dan tanpa risiko.
Website : sewadronejogja.co.id
Instagram : @sewadronejogjaid
WhatsApp : +62 823-2615-4848
Linktree : https://linkr.bio/sewadronejogjaid